Selasa, 20 Mei 2008

Swing Trading

Swing Trader Tips by Pak Prast

Dibawah ini artikel yang aku ambil dari milis fxtrader indonesia…. written by Pak Prast..

Swing Trading adalah suatu cara/gaya trading yang bertujuan untuk memperoleh profit dalam waktu yang singkat/pendek. Disebut swing, karena biasanya pergantian posisi (close/open - buy/sell) dilakukan dalam waktu yang singkat.

Di sini, ketepatan dan kecermatan trader untuk menemukan momentum yang tepat untuk melakukan open position sangat diperlukan. Swing trading lebih mengutamakan analisa teknikal dalam menentukan momentum yang tepat untuk membuka posisi, dan biasanya tidak perlu memperhatikan news atau analisa fundamental, tetapi lebih terfokus untuk mengamati pergerakan harga dari pair yang diinginkan.

Karena itu swing trading biasanya paling baik dilakukan jika pasar tidak mempunyai news yang cukup berpengaruh dan pergerakan harga cenderung membentuk gelombang dalam rentang waktu pendek.

Ada beberapa hal yang harus di perhatikan dalam swing trading:

  1. Chart Style yang digunakan sebaiknya adalah candle stick, karena dengan candle stick pattern, momentum pergerakan harga (up/down) bisa terlihat lebih jelas.
  2. Gunakan indikator horizontal line untuk mempresentasikan nilai-nilai pivot, support dan ressistance dari pair yang bersangkutan. Hal ini penting karena swing lebih aman dilakukan pada saat posisi pair berada di kisaran pivot-nya atau pada saat membentuk wave pattern disekitar support atau resistance.
  3. Indikator Parabolic SAR dapat digunakan untuk membantu menentukan momentum entry market. Biasanya, saat harga mulai naik, indikator ini akan muncul di bawah chart, sedangkan pada saat harga mulai turun indikator ini akan berada di atas chart.
  4. Sebagai Indikator pembantu bisa digunakan ADX atau Bolinger Band.
    Secara prinsip, ADX mempunyai 3 parameter, DI+, DI- dan ADX line. Signal Sell untuk ADX ditunjukkan saat DI+ menurun dan memotong DI-, dan kisaran ADX line ada di bawah 20, Sedangkan signal Buy untuk ADX ditunjukkan saat DI+ bergerak naik dan memotong DI-, sedangkan ADX line berada di kisaran 40.

Tetapi dalam beberapa kasus, parameter-parameter ini bergerak relatively parallel, sehingga agak sulit bagi trader untuk menentukan posisi. Untuk itu bisa digunakan indikator Bolinger Band (BB) sebagai bantuan. BB sebenarnya terdiri dari 2 garis, parameter high level (upper band) dan low level (lower band), tetapi ada kalanya dua parameter ini menyatu sehingga terlihat seperti satu garis, dan pada saat lain akan membentuk terowongan (tunnel) - saat di mana BB bisa kita gunakan sebagai indikator pembantu.

BB ini cukup populer sebagai indikator teknikal. Secara umum BB menggambarkan kecenderungan overbought & oversold dari market atas pair yang bersangkutan, semakin dekat chart harga ke batas atas, semakin kuat indikasi overboughtnya, pada saat chart memotong batas atas BB - ini merupakan signal sold, sebaliknya pada saat chart memotong batas bawahnya - ini merupakan signal buy, karena adanya indikasi oversold yang sangat kuat.

Sekarang, bagaimana cara menentukan target ?

Diatas sudah disinggung bahwa swing sangat efektif dipakai pada saat chart pair menunjukkan pergerakan bergelombang (naik-turun).

Untuk menentukan target, terlebih dahulu kita tentukan Range (R’) harga yang sudah terbentuk dengan melihat batas-batas high (H) & low (L) value dari pair tersebut.

R’ = H - L

Jika sudah terbentuk beberapa gelombang, maka tentukan rata-rata H dan rata-rata L, maka kita dapatkan R nya yang lebih fokus.

Selain itu, perhatikan juga kencenderungan harga apakah cenderung naik, atau cenderung turun. Ini bisa kita lakukan dengan menarik garis lurus yang menghubungkan titik-titik tertinggi gelombang. Jika hasil garis tersebut naik, maka kecenderungan harga akan naik,
artinya jika kita open posisi buy, maka kemungkinan gain akan menjadi semakin besar. Sebaliknya jika hasil garis tersebut menurun, maka jika kita open sell position, kemungkian gain kita akan lebih besar.

Nah jika sudah di dapat R’, Range trading sesungguhnya (R) adalah R’dikurangi duakali Spread (S).

R = R’ - (2 x S)

Misalnya kita bermain dalam EUR/USD yang spreadnya 3 (beda nilai antara bid dan offer), maka R = R’ - (2 x 3). Nah target aman yang paling mudh dilihat adalah setengah dari R ini. Atau kalau kita bisa melihat kecenderungan harga seperti yang saya jelaskan di atas, kita bisa tentukan targetnya dengan lebih cermat.

Teknik Victoria Secret

Trick Victoria Secret… By Richie_Investment

Aku quote tips ini juga dari milis fxtrader…. originalle by richie_investment..

Trik ini hanya berlaku untuk cari profit di kala pair E/U atau G/U mengalami ‘Bullish jenuh’ dan ga berlaku saat terjadi ‘Bearish jenuh’.

Yang kita manfaatkan di sini adalah kondisi perekonomian Amerika yg bagus yg bisa membuat gerakan berbalik arah yg curam pada saat E/U dan G/U bullish jenuh. Dan kita menganggap bahwa gerakan berbalik arah pada Bearish jenuh disebabkan krn kebodohan Amerika sendiri, bukan kehebatan dampak ‘data ekonomi Eropa yg bagus’.

OK, kita ambil contoh Eur/Usd. Menggunakan chart di meta4 (download platform meta disini) Silahkan liat pair eur/usd pada chart daily(D1), lalu gunakanlah bentuk candlestick. Perkecil chart sehingga level 3 dari level terkecil yg ada di chart metatrader. Masukkan indicator RSI(14).

Nah sekarang kita bikin perjanjian:

  1. Candle stick empty = candlestick bullish (closing di atas harga open untuk 1 hari trading)
  2. Candle stick shaded= candlestick bearish (closing di bawah harga open untuk 1 hari trading)

Rahasia market bullish jenuh adalah sbb:

Lihat pada chart daily. jika Nanti kita dapatkan candlestick yg empty dengan kondisi RSI(14)>65 yg diikuti oleh candlestick shaded pada hari berikutnya, maka perhatikan posisi high di 2 candlestick itu. Posisi high paling tinggi adalah level jenuh untuk trend bullish saat itu. Secara teknikal dia akan sangat berat untuk menembus level tersebut di sesi trading hari ketiganya (candlestick ketiga) yang artinya dia harus konsolidasi dulu ke bawah, jika dia memang masih ada keinginan untuk menembus level high itu.

Jika pada hari ketiga kita dapatkan market bergerak ke posisi high dari candlestick yg shaded, maka itu adalah posisi yg menarik utk kita lakukan sell. Walaupun semua trader di dunia bilang ‘Gila Loe ini kan masih Bullish!’

Silahkan rekan2 cek di daily chart utk e/u. Klo diliat memang agak jarang kasus candlestick ketiga berhasil menyentuh high candlestick shaded. Tapi coba cek e/u tgl 25 Januari 2006. Yup, candlestick yg ketiga berhasil reach level high candlestick yg shaded. Di situlah kami berhasil book profit +200 pips hanya dengan 1 order dan menahan posisi semalam.

Ini juga berlaku untuk pair g/u, tapi biasanya karena pergerakannya lebih radikal, saya gunakan posisi stop loss yg agak lebar (umumnya 50 pips). Namun jika pattern candlestick membentuk empty-shaded, dimana RSI candlestick empty>65 maka di hari ketiganya.. voila!!.. Anda sudah berkenalan dengan Victoria Secret saya ;)

Karena tujuannya utk dpt kemenangan yg besar (Victory) dan umumnya masuknya ke market adalah saat trader2 lagi ga aktif (sembunyi2), maka saya namakan trik ini Victoria Secret hehhe… (biar saingan ama merk pakaian dalam :P)

Selamat Mencoba!!

Analisa Teknikal

Banyak sekali indikator-indikator yang digunakan pada analisa teknikal. Tapi di sini hanya dibahas beberapa yang paling sering digunakan.

Secara sederhana indikator dapat digolongkan menjadi 3 macam yaitu trendline indicator, oscillator dan momentum indicator.

Trendline indicator memiliki kegunaan utama untuk mengetahui trend yang sedang terjadi dengan rentang periode yang ada (meskipun demikian trendline indicator dapat juga digunakan untuk mengetahui hal lainnya seperti support dan resistance point, dsb).

Indikator Oscillator memiliki ciri yang khas yaitu memiliki rentang nilai yang terbatas, biasanya 0-100. RSI, Stochastic oscillator merupakan contoh indikator jenis ini. Biasanya digunakan untuk menentukan overbought dan oversold point yang pada akhirnya akan memicu uptrend atau pun downtrend.

Momentum indicator digunakan untuk mengetahui seberapa cepat akselarasi sebuah trend sehingga kita dapat mengetahui seberapa lama trend tersebut akan berlangsung.

Analisa Fundamental

Dasar penganalisaan secara Fundamental adalah informasi/berita (news) yang berasal dari :
1. Instansi Resmi/Pemerintah
2. Media cetak/elektronik
3. Perorangan
Sesuai dengan sumbernya, maka metode Fundamental bersifat subyektif, tergantung derajat kepercayaan Investor/Konsultan kepada sumber berita tersebut. Dasar penganalisaan secara Fundamental adalah informasi/berita (news) yang berasal dari :
1. Instansi Resmi/Pemerintah
2. Media cetak/elektronik
3. Perorangan
Sesuai dengan sumbernya, maka metode Fundamental bersifat subyektif, tergantung derajat kepercayaan Investor/Konsultan kepada sumber berita tersebut.

Sifat berita Fundamental dikelompokan menjadi dua yaitu :

1. Berita Permintaan bersifat Bullish
Bullish berasal dari kata ‘bull’ (sapi jantan); sifat tersebut menggambarkan gerakan harga pasar terlihat seolah-olah akan turun, namun sebenarnya akan naik (mirip gerakan sapi jantan menanduk musuhnya, yaitu menanduk, lalu dilemparkan keatas).
Contoh berita bersifat Bullish dari Reuter/media cetak :
- Cuaca buruk/storm/unfavourable,
- 3 – 6 conseccutive (berturut-turut) days up/firmer (menguat)
- Triggered Buying, Bottomside/bottomout , Buying Power, dll

2. Berita Penawaran/Supply bersifat Bearish
Bearish berasal dari kata ‘bear’ (beruang); sifat tersebut menggambarkan gerakan harga pasar terlihat seolah-olah akan naik, namun sebenarnya harga akan turun (mirip gerakan beruang mencengkeram mangsanya, yaitu mengangkat lalu dibanting).
Contoh berita bersifat Bearish dari Reuter/media cetak:
- Cuaca baik/favourable, 3-6 consecutive days down/easier (melemah)
- Lack of Demand (Kekurangan Permintaan)
- Triggered Selling, Topside capped (Puncak sudah tercapai), Harvesting
- Selling Power, Ample of stock (Stok melimpah),dll.

Faktor-faktor yang mempengaruhi analisa secara fundmental

  • Analisa:
  • Ekonomi
  • Politik
  • Keamanan (global, regional, negara)
  • Penentu:
  • Kecepatan memperoleh informasi
  • Sumber informasi
  • Pengolahan informasi & forecasting (ramalan)

Beberapa Data Ekonomi dan Pengaruhnya Terhadap Dollar AS

No.

Economic Indicator

Naik / Turun

US$

1

Average Earning

Naik

Menguat

2

Balance of Payment

Naik

Menguat

3

Budget Deficit

Turun

Menguat

4

Business Inventories

Turun

Menguat

5

Capacity Utilization

Naik

Menguat

6

Car Sales

Naik

Menguat

7

Chicago PMI (Purchasing Management Index)

Naik

Menguat

8

Constuction Spending

Naik

Menguat

9

Consumer Confidence Index (CCI)

Naik

Menguat

10

Consumer Credit (CI)

Naik

Menguat

11

Consumer Price Index (CPI)

Turun

Menguat

12

Consumer Spending (Expenditure)

Turun

Menguat

13

Cost of Living

Naik

Menguat

14

Current Acount

Turun

Menguat

15

Corporate Profit

Naik

Menguat

16

Deflasi

Naik

Menguat

17

Discount Rate

Naik

Menguat

18

Durabel Goods Orders

Naik

Menguat

19

Econimic Monetary System (EMS)

Naik

Menguat

20

Factory Orders

Naik

Menguat

21

Federal Budget

Naik

Menguat

22

Federal Reserve Fund

Naik

Menguat

23

Gross Domestic Product (GDP)

Naik

Menguat

24

Gross National Product (GNP)

Naik

Menguat

25

Housing Start

Naik

Menguat

26

Industrial Productions

Naik

Menguat

27

Invisible Trade

Turun

Menguat

28

Jobless Claims

Naik

Menguat

29

Leading Indicator

Naik

Menguat

30

Money Supply (M1, M2, M3, M4)

Naik

Menguat

31

National Association

Naik

Menguat

32

(NAPM)

Naik

Menguat

33

Non Farm Payrolls

Naik

Menguat

34

Personal Expenditure

Naik

Menguat

35

Personal Income

Turun

Menguat

36

Prime Rate

Naik

Menguat

37

Product Price Index (PPI)

Naik

Menguat

38

Public Sector Debt Repayment

Naik

Menguat

39

Retail Sales

Turun

Menguat

40

Trade Balance

Naik

Menguat

41

Trade Devicit

Turun

Menguat

42

Trade Weighted Index

Turun

Menguat

43

Unemployment Rate

Turun

Menguat

44

Unit Labour Cost

Naik

Menguat

45

Value Added Tax

Naik

Menguat

46

Visible Trade

Naik

Menguat


Keuntungan

  • Mudah
  • Dapat menentukan harga secara global
  • Penentu trend jangka panjang (long term)
  • Pada kasus tertentu efektif untuk short term trading

Kelemahan

  • Tidak bisa menentukan secara eksak
  • Memakan banyak waktu
  • Subyektif, terlalu banyak asumsi yang dipakai

Saran : Perhatikan hanya berita-berita yang sifatnya sangat kuat pengaruhnya terhadap perubahan mata uang. Ex: Payroll, teroris, perubahan suku bunga.

Cara Bertransaksi

Macam-Macam Perintah Order (order type)

Di Trading Forex terdapat beberapa tipe perintah order untuk melaksanakan transaksi

anda, dan perintah order ini dibagi menjadi 2 jenis yaitu :

Instant Executions

Yaitu order yang dilaksanakan di saat itu juga di harga sekarang di market (Running Prices Quote). Dan instant executions terdiri dari perintah order Buy dan Sell di Market.

Pending Orders

Yaitu order yang akan terlaksana jika menyentuh suatu titik harga tertentu (ibaratnya seperti membooking posisi tempat terlebih dahulu)

Pending order dibagi menjadi 4 jenis yaitu :

BUY STOP: Memasang (dengan membooking) BUY Diatasnya harga yang sekarang sedang berjalan, dengan harapan bila grafik running price bergerak naik ke suatu titik tertentu, dan di titik tersebut akan otomatis dipasang Buy dengan harapan agar grafik dapat bergerak naik lagi supaya mendapatkan profit

SELL STOP: Memasang (dengan membooking) SELL Dibawahnya harga yang sekarang sedang berjalan, dengan harapan bila grafik running price bergerak turun ke suatu titik tertentu, dan di titik tersebut akan otomatis dipasang Sell dengan harapan agar grafik dapat bergerak turun lagi supaya profit.

BUY LIMIT: Memasang (dengan membooking) BUY dibawahnya harga yang sekarang sedang berjalan, dengan harapan bila grafik running price bergerak turun ke suatu titik tertentu, dan di titik tersebut akan otomatis dipasang Buy dengan harapan agar setelah itu grafik dapat bergerak naik supaya profit.

SELL LIMIT: Memasang (dengan membooking) SELL Diatasnya harga yang sekarang sedang berjalan, dengan harapan bila grafik running price bergerak naik ke suatu titik tertentu, dan di titik tersebut akan otomatis dipasang Sell dengan harapan agar setelah itu grafik dapat bergerak turun supaya profit.

Hedging / Locking

Yaitu membuka suatu open order new Buy dan new Sell di mata uang yang sama dan

tanpa diclose salah satu posisinya, teknik ini digunakan untuk mengunci posisi anda yang

dimana biasanya digunakan untuk mengunci posisi yang sedang floating loss.

Contoh :

Anda open order Buy EUR/USD di posisi 1.3000 dan kemudian anda menderita loss

hingga 50 point (turun ke 1.2950) kemudian di posisi 1.2950 tersebut anda kunci

(hedging) dengan cara open order Sell baru di 1.2950 pada EUR/USD lagi. Sehingga

dengan cara ini maka loss anda akan tetap floating -50 point terus, sampai nanti salah satu

atau kedua posisi hedging tersebut anda close. Jadi meskipun harganya turun terus ke arah 1.2500 pun posisi loss anda tetap -50 point.

Disamping itu hedging dapat pula digunakan untuk variasi teknik trading anda.

TEKNIK MELAKUKAN " BUY STOP ATAU SELL STOP"

Misalnya di EUR/USD, price sedang di titik: 1.2675 dan 1.2650 . dan posisi saat ini 1.2660-1.2663. Maka anda bisa melakukan "BUY STOP" misalnya +20 diatas titik sekarang ( 1.2683) dan TP +30 ( 1.2713) dengan cara sbb:

Klik pada nilai pair EUR/USD di bawah kolom "Offer"

Berikut urutan yang harus anda lakukan, lihat angka pada gambar dan sesuaikan dengan perintah dibawah ini:

1. EUR/USD (pastikan pasangan mata uangnya sudah benar)

2. BUY (pilih Buy)

3. STOP (pilih Stop di nomor 3 ini)

4. Di harga/Price 1.2683 (isi harga limit yang diinginkan)

5. SL bisa diisi atau Tidak mis 30 di: 1.2653

6. TP 1.2713 (isi Target Profit yang diinginkan)

ATAU ANDA Melakukan " SELL STOP" di -20 dari titik sekarang (1.2640) dengan TP 30-an (1.2610), jadi jika harga turun terus akan memperoleh profit.

Contoh: pair EUR/USD:

1. Klik pada nilai pair EUR/USD di bawah kolom " Bid"

2. EUR/USD (pastikan pasangan mata uangnya sudah benar)

3. SELL (pilih Sell)

4. STOP (pilih STOP)

5. Di harga/Price: 1.2640 (isi harga limit yang diinginkan)

6. SL bisa diisikan atau tidak, Mis 30 di: 1.2670

7. TP 1.2610 (isi Stop Loss yang diinginkan)

TEKNIK Melakukan SELL LIMIT atau BUY LIMIT

Teknik ini cocok dipakai jika pergerakan harga/Range nya dalam sehari sudah cukup stabil misalnya sekitar jam 9 malam. dengan pertimbangan titik high-low harian sudah cukup stabil sehingga kita prediksikan jika harga menyentuh titik high maka akan berbalik arah turun kembali atau jika harga mencapai titik low akan berbalik arah naik kembali.

Contoh : jika high-low harian untuk EUR/USD : 1.2675 - 1.2600

Dan posisi saat anda online berada di antara high-low harian, maka anda bisa merencanakan Order Otomatis.

Jika harga mencapai titik high 1.2675 maka akan terjadi order "SELL"

Jika harga mencapai titik low 1.2600 maka akan terjadi order "Buy"

Contoh " SELL LIMIT"

Misal di EUR/USD: di harga 1.2675 dengan TP/Exit Target : 1.2625. Disini berarti anda diminta melakukan sell untuk EUR/USD nanti pada harga mencapai 1.2675, maka cara mengaplikasikannya pada Streamster Marketiva adalah sebagai berikut:

1. Klik pada nilai pair EUR/USD di bawah kolom " Bid"

2. EUR/USD (pastikan pasangan mata uangnya sudah benar)

3. SELL (pilih Sell)

4. LIMIT (pilih limit)

5. Di harga 1.2675 (isi harga limit yang diinginkan)

6. Exit Stop Loss bisa anda isi atau Tidak, mis 30 Pips di: 1.2705

7. 6 TP 1.2625 (isi Target Profit yang diinginkan)

Contoh "BUY LIMIT" di Posisi 1.2600 dengan TP: 1.2650 ( +50 Pips)

Klik pada nilai pair EUR/USD di bawah kolom "Offer"

1. EUR/USD (pastikan pasangan mata uangnya sudah benar)

2. BUY (pilih Buyl)

3. LIMIT (pilih limit)

4. Di harga 1.2600 (isi harga limit yang diinginkan)

5. Exit Stop Loss (SL) bisa di isikan atau tidak, misalnya 30 pips di: 1.2570

6. TP 1.2650 (isi Target Profit yang diinginkan)