Selasa, 20 Mei 2008

Swing Trading

Swing Trader Tips by Pak Prast

Dibawah ini artikel yang aku ambil dari milis fxtrader indonesia…. written by Pak Prast..

Swing Trading adalah suatu cara/gaya trading yang bertujuan untuk memperoleh profit dalam waktu yang singkat/pendek. Disebut swing, karena biasanya pergantian posisi (close/open - buy/sell) dilakukan dalam waktu yang singkat.

Di sini, ketepatan dan kecermatan trader untuk menemukan momentum yang tepat untuk melakukan open position sangat diperlukan. Swing trading lebih mengutamakan analisa teknikal dalam menentukan momentum yang tepat untuk membuka posisi, dan biasanya tidak perlu memperhatikan news atau analisa fundamental, tetapi lebih terfokus untuk mengamati pergerakan harga dari pair yang diinginkan.

Karena itu swing trading biasanya paling baik dilakukan jika pasar tidak mempunyai news yang cukup berpengaruh dan pergerakan harga cenderung membentuk gelombang dalam rentang waktu pendek.

Ada beberapa hal yang harus di perhatikan dalam swing trading:

  1. Chart Style yang digunakan sebaiknya adalah candle stick, karena dengan candle stick pattern, momentum pergerakan harga (up/down) bisa terlihat lebih jelas.
  2. Gunakan indikator horizontal line untuk mempresentasikan nilai-nilai pivot, support dan ressistance dari pair yang bersangkutan. Hal ini penting karena swing lebih aman dilakukan pada saat posisi pair berada di kisaran pivot-nya atau pada saat membentuk wave pattern disekitar support atau resistance.
  3. Indikator Parabolic SAR dapat digunakan untuk membantu menentukan momentum entry market. Biasanya, saat harga mulai naik, indikator ini akan muncul di bawah chart, sedangkan pada saat harga mulai turun indikator ini akan berada di atas chart.
  4. Sebagai Indikator pembantu bisa digunakan ADX atau Bolinger Band.
    Secara prinsip, ADX mempunyai 3 parameter, DI+, DI- dan ADX line. Signal Sell untuk ADX ditunjukkan saat DI+ menurun dan memotong DI-, dan kisaran ADX line ada di bawah 20, Sedangkan signal Buy untuk ADX ditunjukkan saat DI+ bergerak naik dan memotong DI-, sedangkan ADX line berada di kisaran 40.

Tetapi dalam beberapa kasus, parameter-parameter ini bergerak relatively parallel, sehingga agak sulit bagi trader untuk menentukan posisi. Untuk itu bisa digunakan indikator Bolinger Band (BB) sebagai bantuan. BB sebenarnya terdiri dari 2 garis, parameter high level (upper band) dan low level (lower band), tetapi ada kalanya dua parameter ini menyatu sehingga terlihat seperti satu garis, dan pada saat lain akan membentuk terowongan (tunnel) - saat di mana BB bisa kita gunakan sebagai indikator pembantu.

BB ini cukup populer sebagai indikator teknikal. Secara umum BB menggambarkan kecenderungan overbought & oversold dari market atas pair yang bersangkutan, semakin dekat chart harga ke batas atas, semakin kuat indikasi overboughtnya, pada saat chart memotong batas atas BB - ini merupakan signal sold, sebaliknya pada saat chart memotong batas bawahnya - ini merupakan signal buy, karena adanya indikasi oversold yang sangat kuat.

Sekarang, bagaimana cara menentukan target ?

Diatas sudah disinggung bahwa swing sangat efektif dipakai pada saat chart pair menunjukkan pergerakan bergelombang (naik-turun).

Untuk menentukan target, terlebih dahulu kita tentukan Range (R’) harga yang sudah terbentuk dengan melihat batas-batas high (H) & low (L) value dari pair tersebut.

R’ = H - L

Jika sudah terbentuk beberapa gelombang, maka tentukan rata-rata H dan rata-rata L, maka kita dapatkan R nya yang lebih fokus.

Selain itu, perhatikan juga kencenderungan harga apakah cenderung naik, atau cenderung turun. Ini bisa kita lakukan dengan menarik garis lurus yang menghubungkan titik-titik tertinggi gelombang. Jika hasil garis tersebut naik, maka kecenderungan harga akan naik,
artinya jika kita open posisi buy, maka kemungkinan gain akan menjadi semakin besar. Sebaliknya jika hasil garis tersebut menurun, maka jika kita open sell position, kemungkian gain kita akan lebih besar.

Nah jika sudah di dapat R’, Range trading sesungguhnya (R) adalah R’dikurangi duakali Spread (S).

R = R’ - (2 x S)

Misalnya kita bermain dalam EUR/USD yang spreadnya 3 (beda nilai antara bid dan offer), maka R = R’ - (2 x 3). Nah target aman yang paling mudh dilihat adalah setengah dari R ini. Atau kalau kita bisa melihat kecenderungan harga seperti yang saya jelaskan di atas, kita bisa tentukan targetnya dengan lebih cermat.

Teknik Victoria Secret

Trick Victoria Secret… By Richie_Investment

Aku quote tips ini juga dari milis fxtrader…. originalle by richie_investment..

Trik ini hanya berlaku untuk cari profit di kala pair E/U atau G/U mengalami ‘Bullish jenuh’ dan ga berlaku saat terjadi ‘Bearish jenuh’.

Yang kita manfaatkan di sini adalah kondisi perekonomian Amerika yg bagus yg bisa membuat gerakan berbalik arah yg curam pada saat E/U dan G/U bullish jenuh. Dan kita menganggap bahwa gerakan berbalik arah pada Bearish jenuh disebabkan krn kebodohan Amerika sendiri, bukan kehebatan dampak ‘data ekonomi Eropa yg bagus’.

OK, kita ambil contoh Eur/Usd. Menggunakan chart di meta4 (download platform meta disini) Silahkan liat pair eur/usd pada chart daily(D1), lalu gunakanlah bentuk candlestick. Perkecil chart sehingga level 3 dari level terkecil yg ada di chart metatrader. Masukkan indicator RSI(14).

Nah sekarang kita bikin perjanjian:

  1. Candle stick empty = candlestick bullish (closing di atas harga open untuk 1 hari trading)
  2. Candle stick shaded= candlestick bearish (closing di bawah harga open untuk 1 hari trading)

Rahasia market bullish jenuh adalah sbb:

Lihat pada chart daily. jika Nanti kita dapatkan candlestick yg empty dengan kondisi RSI(14)>65 yg diikuti oleh candlestick shaded pada hari berikutnya, maka perhatikan posisi high di 2 candlestick itu. Posisi high paling tinggi adalah level jenuh untuk trend bullish saat itu. Secara teknikal dia akan sangat berat untuk menembus level tersebut di sesi trading hari ketiganya (candlestick ketiga) yang artinya dia harus konsolidasi dulu ke bawah, jika dia memang masih ada keinginan untuk menembus level high itu.

Jika pada hari ketiga kita dapatkan market bergerak ke posisi high dari candlestick yg shaded, maka itu adalah posisi yg menarik utk kita lakukan sell. Walaupun semua trader di dunia bilang ‘Gila Loe ini kan masih Bullish!’

Silahkan rekan2 cek di daily chart utk e/u. Klo diliat memang agak jarang kasus candlestick ketiga berhasil menyentuh high candlestick shaded. Tapi coba cek e/u tgl 25 Januari 2006. Yup, candlestick yg ketiga berhasil reach level high candlestick yg shaded. Di situlah kami berhasil book profit +200 pips hanya dengan 1 order dan menahan posisi semalam.

Ini juga berlaku untuk pair g/u, tapi biasanya karena pergerakannya lebih radikal, saya gunakan posisi stop loss yg agak lebar (umumnya 50 pips). Namun jika pattern candlestick membentuk empty-shaded, dimana RSI candlestick empty>65 maka di hari ketiganya.. voila!!.. Anda sudah berkenalan dengan Victoria Secret saya ;)

Karena tujuannya utk dpt kemenangan yg besar (Victory) dan umumnya masuknya ke market adalah saat trader2 lagi ga aktif (sembunyi2), maka saya namakan trik ini Victoria Secret hehhe… (biar saingan ama merk pakaian dalam :P)

Selamat Mencoba!!

Analisa Teknikal

Banyak sekali indikator-indikator yang digunakan pada analisa teknikal. Tapi di sini hanya dibahas beberapa yang paling sering digunakan.

Secara sederhana indikator dapat digolongkan menjadi 3 macam yaitu trendline indicator, oscillator dan momentum indicator.

Trendline indicator memiliki kegunaan utama untuk mengetahui trend yang sedang terjadi dengan rentang periode yang ada (meskipun demikian trendline indicator dapat juga digunakan untuk mengetahui hal lainnya seperti support dan resistance point, dsb).

Indikator Oscillator memiliki ciri yang khas yaitu memiliki rentang nilai yang terbatas, biasanya 0-100. RSI, Stochastic oscillator merupakan contoh indikator jenis ini. Biasanya digunakan untuk menentukan overbought dan oversold point yang pada akhirnya akan memicu uptrend atau pun downtrend.

Momentum indicator digunakan untuk mengetahui seberapa cepat akselarasi sebuah trend sehingga kita dapat mengetahui seberapa lama trend tersebut akan berlangsung.

Analisa Fundamental

Dasar penganalisaan secara Fundamental adalah informasi/berita (news) yang berasal dari :
1. Instansi Resmi/Pemerintah
2. Media cetak/elektronik
3. Perorangan
Sesuai dengan sumbernya, maka metode Fundamental bersifat subyektif, tergantung derajat kepercayaan Investor/Konsultan kepada sumber berita tersebut. Dasar penganalisaan secara Fundamental adalah informasi/berita (news) yang berasal dari :
1. Instansi Resmi/Pemerintah
2. Media cetak/elektronik
3. Perorangan
Sesuai dengan sumbernya, maka metode Fundamental bersifat subyektif, tergantung derajat kepercayaan Investor/Konsultan kepada sumber berita tersebut.

Sifat berita Fundamental dikelompokan menjadi dua yaitu :

1. Berita Permintaan bersifat Bullish
Bullish berasal dari kata ‘bull’ (sapi jantan); sifat tersebut menggambarkan gerakan harga pasar terlihat seolah-olah akan turun, namun sebenarnya akan naik (mirip gerakan sapi jantan menanduk musuhnya, yaitu menanduk, lalu dilemparkan keatas).
Contoh berita bersifat Bullish dari Reuter/media cetak :
- Cuaca buruk/storm/unfavourable,
- 3 – 6 conseccutive (berturut-turut) days up/firmer (menguat)
- Triggered Buying, Bottomside/bottomout , Buying Power, dll

2. Berita Penawaran/Supply bersifat Bearish
Bearish berasal dari kata ‘bear’ (beruang); sifat tersebut menggambarkan gerakan harga pasar terlihat seolah-olah akan naik, namun sebenarnya harga akan turun (mirip gerakan beruang mencengkeram mangsanya, yaitu mengangkat lalu dibanting).
Contoh berita bersifat Bearish dari Reuter/media cetak:
- Cuaca baik/favourable, 3-6 consecutive days down/easier (melemah)
- Lack of Demand (Kekurangan Permintaan)
- Triggered Selling, Topside capped (Puncak sudah tercapai), Harvesting
- Selling Power, Ample of stock (Stok melimpah),dll.

Faktor-faktor yang mempengaruhi analisa secara fundmental

  • Analisa:
  • Ekonomi
  • Politik
  • Keamanan (global, regional, negara)
  • Penentu:
  • Kecepatan memperoleh informasi
  • Sumber informasi
  • Pengolahan informasi & forecasting (ramalan)

Beberapa Data Ekonomi dan Pengaruhnya Terhadap Dollar AS

No.

Economic Indicator

Naik / Turun

US$

1

Average Earning

Naik

Menguat

2

Balance of Payment

Naik

Menguat

3

Budget Deficit

Turun

Menguat

4

Business Inventories

Turun

Menguat

5

Capacity Utilization

Naik

Menguat

6

Car Sales

Naik

Menguat

7

Chicago PMI (Purchasing Management Index)

Naik

Menguat

8

Constuction Spending

Naik

Menguat

9

Consumer Confidence Index (CCI)

Naik

Menguat

10

Consumer Credit (CI)

Naik

Menguat

11

Consumer Price Index (CPI)

Turun

Menguat

12

Consumer Spending (Expenditure)

Turun

Menguat

13

Cost of Living

Naik

Menguat

14

Current Acount

Turun

Menguat

15

Corporate Profit

Naik

Menguat

16

Deflasi

Naik

Menguat

17

Discount Rate

Naik

Menguat

18

Durabel Goods Orders

Naik

Menguat

19

Econimic Monetary System (EMS)

Naik

Menguat

20

Factory Orders

Naik

Menguat

21

Federal Budget

Naik

Menguat

22

Federal Reserve Fund

Naik

Menguat

23

Gross Domestic Product (GDP)

Naik

Menguat

24

Gross National Product (GNP)

Naik

Menguat

25

Housing Start

Naik

Menguat

26

Industrial Productions

Naik

Menguat

27

Invisible Trade

Turun

Menguat

28

Jobless Claims

Naik

Menguat

29

Leading Indicator

Naik

Menguat

30

Money Supply (M1, M2, M3, M4)

Naik

Menguat

31

National Association

Naik

Menguat

32

(NAPM)

Naik

Menguat

33

Non Farm Payrolls

Naik

Menguat

34

Personal Expenditure

Naik

Menguat

35

Personal Income

Turun

Menguat

36

Prime Rate

Naik

Menguat

37

Product Price Index (PPI)

Naik

Menguat

38

Public Sector Debt Repayment

Naik

Menguat

39

Retail Sales

Turun

Menguat

40

Trade Balance

Naik

Menguat

41

Trade Devicit

Turun

Menguat

42

Trade Weighted Index

Turun

Menguat

43

Unemployment Rate

Turun

Menguat

44

Unit Labour Cost

Naik

Menguat

45

Value Added Tax

Naik

Menguat

46

Visible Trade

Naik

Menguat


Keuntungan

  • Mudah
  • Dapat menentukan harga secara global
  • Penentu trend jangka panjang (long term)
  • Pada kasus tertentu efektif untuk short term trading

Kelemahan

  • Tidak bisa menentukan secara eksak
  • Memakan banyak waktu
  • Subyektif, terlalu banyak asumsi yang dipakai

Saran : Perhatikan hanya berita-berita yang sifatnya sangat kuat pengaruhnya terhadap perubahan mata uang. Ex: Payroll, teroris, perubahan suku bunga.

Cara Bertransaksi

Macam-Macam Perintah Order (order type)

Di Trading Forex terdapat beberapa tipe perintah order untuk melaksanakan transaksi

anda, dan perintah order ini dibagi menjadi 2 jenis yaitu :

Instant Executions

Yaitu order yang dilaksanakan di saat itu juga di harga sekarang di market (Running Prices Quote). Dan instant executions terdiri dari perintah order Buy dan Sell di Market.

Pending Orders

Yaitu order yang akan terlaksana jika menyentuh suatu titik harga tertentu (ibaratnya seperti membooking posisi tempat terlebih dahulu)

Pending order dibagi menjadi 4 jenis yaitu :

BUY STOP: Memasang (dengan membooking) BUY Diatasnya harga yang sekarang sedang berjalan, dengan harapan bila grafik running price bergerak naik ke suatu titik tertentu, dan di titik tersebut akan otomatis dipasang Buy dengan harapan agar grafik dapat bergerak naik lagi supaya mendapatkan profit

SELL STOP: Memasang (dengan membooking) SELL Dibawahnya harga yang sekarang sedang berjalan, dengan harapan bila grafik running price bergerak turun ke suatu titik tertentu, dan di titik tersebut akan otomatis dipasang Sell dengan harapan agar grafik dapat bergerak turun lagi supaya profit.

BUY LIMIT: Memasang (dengan membooking) BUY dibawahnya harga yang sekarang sedang berjalan, dengan harapan bila grafik running price bergerak turun ke suatu titik tertentu, dan di titik tersebut akan otomatis dipasang Buy dengan harapan agar setelah itu grafik dapat bergerak naik supaya profit.

SELL LIMIT: Memasang (dengan membooking) SELL Diatasnya harga yang sekarang sedang berjalan, dengan harapan bila grafik running price bergerak naik ke suatu titik tertentu, dan di titik tersebut akan otomatis dipasang Sell dengan harapan agar setelah itu grafik dapat bergerak turun supaya profit.

Hedging / Locking

Yaitu membuka suatu open order new Buy dan new Sell di mata uang yang sama dan

tanpa diclose salah satu posisinya, teknik ini digunakan untuk mengunci posisi anda yang

dimana biasanya digunakan untuk mengunci posisi yang sedang floating loss.

Contoh :

Anda open order Buy EUR/USD di posisi 1.3000 dan kemudian anda menderita loss

hingga 50 point (turun ke 1.2950) kemudian di posisi 1.2950 tersebut anda kunci

(hedging) dengan cara open order Sell baru di 1.2950 pada EUR/USD lagi. Sehingga

dengan cara ini maka loss anda akan tetap floating -50 point terus, sampai nanti salah satu

atau kedua posisi hedging tersebut anda close. Jadi meskipun harganya turun terus ke arah 1.2500 pun posisi loss anda tetap -50 point.

Disamping itu hedging dapat pula digunakan untuk variasi teknik trading anda.

TEKNIK MELAKUKAN " BUY STOP ATAU SELL STOP"

Misalnya di EUR/USD, price sedang di titik: 1.2675 dan 1.2650 . dan posisi saat ini 1.2660-1.2663. Maka anda bisa melakukan "BUY STOP" misalnya +20 diatas titik sekarang ( 1.2683) dan TP +30 ( 1.2713) dengan cara sbb:

Klik pada nilai pair EUR/USD di bawah kolom "Offer"

Berikut urutan yang harus anda lakukan, lihat angka pada gambar dan sesuaikan dengan perintah dibawah ini:

1. EUR/USD (pastikan pasangan mata uangnya sudah benar)

2. BUY (pilih Buy)

3. STOP (pilih Stop di nomor 3 ini)

4. Di harga/Price 1.2683 (isi harga limit yang diinginkan)

5. SL bisa diisi atau Tidak mis 30 di: 1.2653

6. TP 1.2713 (isi Target Profit yang diinginkan)

ATAU ANDA Melakukan " SELL STOP" di -20 dari titik sekarang (1.2640) dengan TP 30-an (1.2610), jadi jika harga turun terus akan memperoleh profit.

Contoh: pair EUR/USD:

1. Klik pada nilai pair EUR/USD di bawah kolom " Bid"

2. EUR/USD (pastikan pasangan mata uangnya sudah benar)

3. SELL (pilih Sell)

4. STOP (pilih STOP)

5. Di harga/Price: 1.2640 (isi harga limit yang diinginkan)

6. SL bisa diisikan atau tidak, Mis 30 di: 1.2670

7. TP 1.2610 (isi Stop Loss yang diinginkan)

TEKNIK Melakukan SELL LIMIT atau BUY LIMIT

Teknik ini cocok dipakai jika pergerakan harga/Range nya dalam sehari sudah cukup stabil misalnya sekitar jam 9 malam. dengan pertimbangan titik high-low harian sudah cukup stabil sehingga kita prediksikan jika harga menyentuh titik high maka akan berbalik arah turun kembali atau jika harga mencapai titik low akan berbalik arah naik kembali.

Contoh : jika high-low harian untuk EUR/USD : 1.2675 - 1.2600

Dan posisi saat anda online berada di antara high-low harian, maka anda bisa merencanakan Order Otomatis.

Jika harga mencapai titik high 1.2675 maka akan terjadi order "SELL"

Jika harga mencapai titik low 1.2600 maka akan terjadi order "Buy"

Contoh " SELL LIMIT"

Misal di EUR/USD: di harga 1.2675 dengan TP/Exit Target : 1.2625. Disini berarti anda diminta melakukan sell untuk EUR/USD nanti pada harga mencapai 1.2675, maka cara mengaplikasikannya pada Streamster Marketiva adalah sebagai berikut:

1. Klik pada nilai pair EUR/USD di bawah kolom " Bid"

2. EUR/USD (pastikan pasangan mata uangnya sudah benar)

3. SELL (pilih Sell)

4. LIMIT (pilih limit)

5. Di harga 1.2675 (isi harga limit yang diinginkan)

6. Exit Stop Loss bisa anda isi atau Tidak, mis 30 Pips di: 1.2705

7. 6 TP 1.2625 (isi Target Profit yang diinginkan)

Contoh "BUY LIMIT" di Posisi 1.2600 dengan TP: 1.2650 ( +50 Pips)

Klik pada nilai pair EUR/USD di bawah kolom "Offer"

1. EUR/USD (pastikan pasangan mata uangnya sudah benar)

2. BUY (pilih Buyl)

3. LIMIT (pilih limit)

4. Di harga 1.2600 (isi harga limit yang diinginkan)

5. Exit Stop Loss (SL) bisa di isikan atau tidak, misalnya 30 pips di: 1.2570

6. TP 1.2650 (isi Target Profit yang diinginkan)

Manajemen Resiko

Forex trading tergolong sebagai investasi yang sifatnya high risk. Artinya forex trading tergolong memiliki resiko tinggi. Salah satu yang tertinggi diantara instrumen investasi keuangan lainnya.

Faktor resiko yang harus Anda ketahui sebelum memulai forex trading :
· Memiliki kemungkinan kehilangan dana 100%
· Arus dana sangat cepat (very liquid)
· Tidak ada metode trading yang dapat menjamin Anda pasti untung 100%. Ada banyak metode trading yang bagus namun tidak ada satu pun yang dapat menjamin pasti untung 100%
Forex trading bukanlah sebuah “quick rich scheme” yang dapat membuat Anda kaya mendadak tanpa harus bekerja keras. Tidak ada keberhasilan tanpa kerja keras. Kerja keras merupakan bagian yang tak terpisahkan dari mereka yang mengalami kesuksesan finansial dalam hidupnya. Termasuk mereka yang sukses melalui forex trading.

Diperlukan kerja keras untuk mempelajari analisa dan perilaku pasar sehingga kita dapat menebak arah pergerakan harga dengan akurat. Begitu juga diperlukan mental ekstra ketika hasil trading tidak sesuai dengan yang kita harapkan.

Tanyakanlah pada trader-trader sukses yang Anda kenal, apakah mereka pernah mengalami jatuh bangun dalam trading mereka. Dan jawabannya hampir pasti adalah “ya”. Kesuksesan hanyalah disediakan bagi mereka yang mau berusaha dan belajar terus menerus meperbaiki dirinya.

Nah berkaitan dengan resiko yang harus dihadapi jika kita hendak memulai investasi di forex, diperlukan kiat-kiat khusus untuk memperkecil, atau bahkan membalikkan posisi kita yang tadinya minus menjadi kembali positif dan memperoleh untung. Berikut beberapa kiat dan manajemen resiko yang bisa Anda ambil:

1. Cut loss atau Stop Loss
Merupakan aksi menutup posisi Anda yang berlawanan dengan pergerakan harga pasar. Cut loss digunakan untuk membatasi kerugian yang dialami sehingga tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar lagi.

Sebagai contoh, katakanlah kita sedang membuka posisi kita pada GBP/USD Open Buy pada harga 1.8000. Membuka posisi Buy berarti kita mengharapkan harga naik melebihi 1.8000 sehingga kita memperoleh untung. Harapan kita harga bergerak misalnya hingga 1.8100 sehingga kita bisa memperoleh profit 100 point. Namun apa daya, ternyata harga bergerak berlawanan dengan yang kita harapkan. Ternyata harga bergerak turun terus menerus dari 1.8000 menjadi 1.7980 dan masih menunjukkan tendensi turun.



Nah daripada kita mengalami kerugian lebih lanjut dan akhirnya mengalami margin call maka lebih baik posisi ditutup meskipun kita menanggung kerugian 20 point (1.8000 menjadi 1.7980 = -20 point). Aksi ini dinamakan cut loss yaitu menutup posisi yang merugi guna mencegah kerugian yang lebih besar.

Detail Kasus Lainnya:

tuan A Membuka posisi Buy GBP/USD pada1.8850 dengan jumlah quantity 10000. Tuan A memprediksi bahwa tak lama lagi dia bisa melikuidasi posisinya tersebut pada 1.8900. Oleh karena itu dia membuat Risk Manajemen untuk posisinya: Stop Loss di 1.8800 dan Stop Limit pada 1.8900.

Ternyata harga bergerak turun tak menentu hingga kisaran 1.8820.
Dengan segala pertimbangan, Tuan A ingin menutup begitu saja posisinya pada 1.8825. Sehingga Tuan A rugi 25 point (1.8825-1.8850 = -0.0025)

Profit dan Loss dihitung dengan rumus sebagai berikut

Diketahui:
Posisi Close: 1.8825
Posisi Open: 1.8850
Quantity: 10000

Maka:
Profit/Loss = (1.8825 - 1.8850) x 10000
Loss = -0.0025 x 10000
Loss = $-25 (Tuan A mengalami kerugian $25)

2. Switching
Aksi ini mirip dengan cut loss, namun bedanya setelah menutup posisi kita yang merugi, kita
membuka posisi baru dengan arah yang sama dengan pergerakan harga pasar.

Pada kasus yang sama dengan cut loss diatas, maka kita menutup posisi kita di 1.7980 lalu kita membuka sebuah posisi baru Open Sell karena harga cenderung mengalami penurunan. Dengan demikian jikalau harga terus turun katakanlah mencapai 1.7900 maka secara keseluruhan kita mengalami loss 20 point namun memperoleh profit sebesar 80 points (1.7980-1.7900 = 80) sehingga total kita masih memperoleh profit 60 points.


Contoh kasus

Mr. X memperkirakan harga akan NAIK. Jadi untuk mendapat keuntungan dia memutuskan membeli (Buy) dengan harapan harga akan naik sehingga dia bisa menjual dengan harga yang lebih mahal dan mendapat selisih Keuntungan. Tapi ternyata bukannya naik, malah TURUN harganya.

Dan setelah analisa ulang, Mr. X berkesimpulan perkiraannya bahwa harga akan naik ternyata SALAH. Jadi apa yang harus dia lakukan ? Daripada melawan harga pasar dan menderita kerugian, lagipula harga akan turun lebih jauh dari sekarang Dia memutuskan menutup posisi Buy nya yang merugi dan kemudian membuka posisi baru Sell (dengan harapan harga akan turun). Dan ternyata harga terus turun sehingga dia mengalami keuntungan melebihi kerugian yang diterima di posisi Buy yang dia tutup sebelumnya. Kemudian dia menutup posisi Sell tersebut dan menerima keuntungan.

Tips Untuk Anda:
* Lakukan hanya bila prediksi keuntungan switching melebihi
nilai kerugian posisi pertama yang akan ditutup.
* Kalau ternyata harga berubah ternyata sesuai dengan
prediksi pertama, maka anda akan menderita kerugian
2 kali, yaitu posisi pertama dan posisi kedua juga

Detail Kasus:

Tuan A membuka posisi Buy GBP/USD pada 1.8850 dengan jumlah Quantity 30000. Tuan A memprediksi bahwa tak lama lagi dia bisa melikuidasi posisinya tersebut pada 1.8900. Oleh karena itu dia membuat Risk Manajemen untuk posisinya: Stop Loss di 1.8800 dan Stop Limit pada 1.8900. Ternyata harga bergerak turun tak menentu hingga kisaran 1.8820. Dengan segala pertimbangan, Tuan A ingin menutup begitu saja posisinya pada 1.8825. Sehingga Tuan A rugi 25 point (1.8825-1.8850 = -0.0025)

Diketahui:
Posisi Close: 1.8825
Posisi Open: 1.8850
Quantity: 30000

Maka:
Profit/Loss = (1.8825 - 1.8850) x 30000
Loss = -0.0025 x 30000
Loss = $-75 (Tuan A mengalami kerugian $75)

Kemudian Tuan A menganalisa lagi dan memprediksi harga dan diketahui harga akan terus bergerak turun, maka Tn. A membuka posisi Sell dengan Quantity sebanyak 20000 pada 1.8820. Tak beberapa lama harga terus turun hingga berada di kisaran 1.8730. Pada akhirnya Tn. A menutup posisinya pada 1.8740. Tuan A mendapatkan keuntungan 80 point (1.8820 - 1.8740 = 0.0080)

Profit/Loss = (1.8820 - 1.8740) x 20000
Profit = 0.0080 x 20000
Profit = $160

Keseluruhan hasil dari dua trading tadi adalah
Trading I = -$75
Trading II = $160
Laba = $160 - $75 = $85 atau Rp765.000,- ($1 = Rp 9000)

3. Averaging
Cara ini memerlukan modal ekstra untuk mempertahankan posisi yang telah kita buka yang ternyata bergerak berlawanan dengan harga pasar.

Katakanlah pada kasus yang sama dengan contoh Cut Loss diatas, maka jika kita hendak melakukan aksi averaging maka kita membuka posisi baru namun dalam hal ini tidak seperti switching yang menutup posisi kita yang mengalami kerugian lalu membuka posisi baru yang berlawanan dengan posisi kita yang sebelumnya dengan alasan harga telah bergerak turun. Pada averaging kita tidak menutup posisi kita yang telah dibuka (pada kasus ini Open Buy) lalu bahkan kita menambahinya dengan membuka posisi baru dengan arah yang sama yaitu Open Buy kembali!

Mengapa demikian? Bukankah kita telah melakukan Open Buy sebelumnya dan mengalami kerugian, lalu mengapa kita melakukan Open Buy kembali? Alasannya sederhana, kita berharap karena harga telah turun maka harga akan kembali naik sehingga ketika kita melakukan aksi Open Buy yang kedua diharapkan harga bergerak naik bahkan melampaui Open Buy kita yang pertama sehingga kita memperoleh keuntungan ganda.

Contoh Kasus
Mr. X memprediksi bahwa harga akan naik maka dia membuka posisi Buy. Namun harga ternyata bergerak turun. Mr. X segera menganalisa lagi dan kesimpulannya harga hanya akan turun sesaat dan akan kembali naik sesuai analisa sebelumnya Dia memutuskan membuka posisi buy baru saat harga turun sehingga ketika harga naik kembali dia bukan
hanya memiliki 1 posisi yang profit tapi 2 sekaligus. Ternyata benar, tidak lama kemudian harga naik dan kemudian Mr. X menutup kedua posisi nya tersebut, yang pertama dan yang kedua.

Detail Kasus:
Tuan A membuka posisi Buy GBP/USD pada 1.8850 dengan jumlah Quantity
20000. Tuan A memprediksi bahwa tak lama lagi dia bisa
melikuidasi posisinya tersebut pada 1.8900. Oleh karena itu
dia membuat Risk Manajemen untuk posisinya: Stop Loss di 1.8800 dan Stop Limit pada 1.8900.

Ternyata harga terkoreksi dan bergerak turun hingga 1.8825.
Tuan A kembali membuka posisi Buy GBP/USD pada 1.8825 dengan jumlah
10000. Dia juga memasang Stop Loss di 1.8800 dan Stop Limit pada 1.8900.

Lalu tak lama kemudian harga kembali terkoreksi dan menyentuh 1.8900.
Dengan demikian Tuan A mendapatkan 2 keuntungan dari 2 posisi yang telah dibuka :

Posisi I :
Profit/Loss = (1.8900 - 1.8850) x 200000
Profit = 0.0050 x 20000
Profit Posisi I = $100

Posisi II :
Profit/Loss = (1.8900 - 1.8825) x 10000
Profit = 0.0075 x 10000
Profit Posisi II = $75
Jumlah Profit kedua posisi : $160 + $75 = $235 atau Rp2.115.000,- ($1 = Rp9000)

Ketiga manajemen resiko diatas sangat sederhana dan mudah untuk dilakukan. Jadi, betapa sayangnya kita mengalami kerugian hanya karena kita tidak mengetahui hal diatas. Namun apakah dengan mengetahui ketiga manajemen resiko tersebut kita dipastikan tidak pernah mengalami loss?
Jawabannya tentu saja tidak. Kalau Anda cermati, ketiga manajemen resiko diatas bertumpu pada satu hal: kemampuan kita menganalisa pergerakan harga. Ya, memang itulah inti dari forex trading. Manajemen resiko bahkan tidak pernah menjadi efektif apabila kita tidak mampu melakukan analisa dengan benar dan akurat. Jadi, mengetahui analisa adalah keharusan dalam memulai investasi di forex trading.

Masih banyak yang harus dipelajari dalam memasuki dan berinvestasi didunia forex. Kita baru saja mempelajari bagian terluar dari investasi ini. Yang penting Anda belajar dan belajar terus

Forex Menurut Pandangan Islam

Forex Menurut Pandangan Islam

Sebagian umat Islam meragukan kehalalan praktik perdagangan berjangka. Bagaimana menurut padangan para pakar Islam?


"Jangan engkau menjual sesuatu yang tidak ada padamu," sabda Nabi Muhammad SAW, dalam sebuah hadits riwayat Abu Hurairah.

Oleh sementara fuqaha (ahli fiqih Islam), hadits tersebut ditafsirkan secara saklek. Pokoknya, setiap praktik jual beli yang tidak ada barangnya pada waktu akad, haram. Penafsiran secara demikian itu, tak pelak lagi, membuat fiqih Islam sulit untuk memenuhi tuntutan jaman yang terus berkembang dengan perubahan-perubahannya.


Karena itu, sejumlah ulama klasik yang terkenal dengan pemikiran cemerlangnya, menentang cara penafsiran yang terkesan sempit tersebut. Misalnya, Ibn al-Qayyim. Ulama bermazhab Hambali ini berpendapat, bahwa tidak benar jual-beli barang yang tidak ada dilarang. Baik dalam Al Qur’an,sunnah maupun fatwa para sahabat, larangan itu tidak ada.


Dalam Sunnah Nabi, hanya terdapat larangan menjual barang yang belum ada, sebagaimana larangan beberapa barang yang sudah ada pada waktu akad. “Causa legis atau ilat larangan tersebut bukan ada atau tidak adanya barang, melainkan garar,” ujar Dr. Syamsul Anwar, MA dari IAIN SUKA Yogyakarta menjelaskan pendapat Ibn al-Qayyim. Garar adalah ketidakpastian tentang apakah barang yang diperjual-belikan itu dapat diserahkan atau tidak. Misalnya, seseorang menjual unta yang hilang. Atau menjual barang milik orang lain, padahal tidak diberi kewenangan oleh yang bersangkutan.


Jadi, meskipun pada waktu akad barangnya tidak ada, namun ada kepastian diadakan pada waktu diperlukan sehingga bisa diserahkan kepada pembeli, maka jual beli tersebut sah. Sebaliknya, kendati barangnya sudah ada tapi - karena satu dan lain hal — tidak mungkin diserahkan kepada pembeli, maka jual beli itu tidak sah.


Perdagangan berjangka, jelas, bukan garar. Sebab, dalam kontrak berjangkanya, jenis komoditi yang dijual-belikan sudah ditentukan. Begitu juga dengan jumlah, mutu, tempat dan waktu penyerahannya. Semuanya berjalan di atas rel aturan resmi yang ketat, sebagai antisipasi terjadinya praktek penyimpangan berupa penipuan — satu hal yang sebetulnya bisa juga terjadi pada praktik jua-beli konvensional.

Dalam perspektif hukum Islam, Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) (forex adalah bagian dari PBK) dapat dimasukkan ke dalam kategori almasa’il almu’ashirah atau masalah-masalah hukum Islam kontemporer. Karena itu, status hukumnya dapat dikategorikan kepada masalah ijtihadiyyah. Klasifikasi ijtihadiyyah masuk ke dalam wilayah fi ma la nasha fih, yakni masalah hukum yang tidak mempunyai referensi nash hukum yang pasti.


Dalam kategori masalah hukum al-Sahrastani, ia termasuk ke dalam paradigma al-nushush qad intahat wa al-waqa’I la tatanahi. Artinya, nash hukum dalam bentuk Al-Quran dan Sunnah sudah selesai; tidak lagi ada tambahan. Dengan demikian, kasus-kasus hukum yang baru muncul mesti diberikan kepastian hukumnya melalui ijtihad.


Dalam kasus hukum PBK, ijtihad dapat merujuk kepada teori perubahan hukum yang diperkenalkan oleh Ibn Qoyyim al-Jauziyyah. Ia menjelaskan, fatwa hukum dapat berubah karena beberapa variabel perubahnya, yakni: waktu, tempat, niat, tujuan dan manfaat. Teori perubahan hukum ini diturunkan dari paradigma ilmu hukum dari gurunya Ibn Taimiyyah, yang menyatakan bahwa a-haqiqah fi al-a’yan la fi al-adzhan. Artinya, kebenaran hukum itu dijumpai dalam kenyataan empirik; bukan dalam alam pemikiran atau alam idea.


Paradigma ini diturunkan dari prinsip hukum Islam tentang keadilan yang dalam Al Quran digunakan istilah al-mizan, a-qisth, al-wasth, dan al-adl.


Dalam penerapannya, secara khusus masalah PBK dapat dimasukkan ke dalam bidang kajian fiqh al-siyasah maliyyah, yakni politik hukum kebendaan. Dengan kata lain, PBK termasuk kajian hukum Islam dalam pengertian bagaimana hukum Islam diterapkan dalam masalah kepemilikan atas harta benda, melalui perdagangan berjangka komoditi dalam era globalisasi dan perdagangan bebas.


Realisasi yang paling mungkin dalam rangka melindungi pelaku dan pihak-pihak yang terlibat dalam perdagangan berjangka komoditi dalam ruang dan waktu serta pertimbangan tujuan dan manfaatnya dewasa ini, sejalan dengan semangat dan bunyi UU No. 32/1977 tentang PBK.


Karena teori perubahan hukum seperti dijelaskan di atas, dapat menunjukkan elastisitas hukum Islam dalam kelembagaan dan praktek perekonomian, maka PBK dalam sistem hukum Islam dapat dianalogikan dengan bay’ al-salam’ajl bi’ajil.


Bay’ al-salam dapat diartikan sebagai berikut. Al-salam atau al-salaf adalah bay’ ajl bi’ajil, yakni memperjualbelikan sesuatu yang dengan ketentuan sifat-sifatnya yang terjamin kebenarannya. Di dalam transaksi demikian, penyerahan ra’s al-mal dalam bentuk uang sebagai nilai tukar didahulukan daripada penyerahan komoditi yang dimaksud dalam transaksi itu. Ulama Syafi’iyah dan Hanabilah mendefinisikannya dengan: “Akad atas komoditas jual beli yang diberi sifat terjamin yang ditangguhkan (berjangka) dengan harga jual yang ditetapkan di dalam bursa akad”. Keabsahan transaksi jual beli berjangka, ditentukan oleh terpenuhinya rukun dan syarat sebagai berikut:

Rukun sebagai unsur-unsur utama yang harus ada dalam suatu peristiwa transaksi Unsur-unsur utama di dalam bay’ al-salam adalah:

  • Pihak-pihak pelaku transaksi (‘aqid) yang disebut dengan istilah muslim atau muslim ilaih
  • Objek transaksi (ma’qud alaih), yaitu barang-barang komoditi berjangka dan harga tukar (ra’s al-mal al-salam dan al-muslim fih)
  • Kalimat transaksi (Sighat ‘aqad), yaitu ijab dan kabul. Yang perlu diperhatikan dari unsur-unsur tersebut, adalah bahwa ijab dan qabul dinyatakan dalam bahasa dan kalimat yang jelas menunjukkan transaksi berjangka. Karena itu, ulama Syafi’iyah menekankan penggunaan istilah al-salam atau al-salaf di dalam kalimat-kalimat transaksi itu, dengan alasan bahwa ‘aqd al-salam adalah bay’ al-ma’dum dengan sifat dan cara berbeda dari akad jual dan beli (buy)

Syarat-syarat

  • Persyaratan menyangkut objek transaksi, adalah: bahwa objek transaksi harus memenuhi kejelasan mengenai: jenisnya (an yakun fi jinsin ma’lumin), sifatnya, ukuran (kadar), jangka penyerahan, harga tukar, tempat penyerahan
  • Persyaratan yang harus dipenuhi oleh harga tukar (al-tsaman), adalah, Pertama, kejelasan jenis alat tukar, yaitu dirham, dinar, rupiah atau dolar dsb atau barang-barang yang dapat ditimbang, disukat, dsb. Kedua, kejelasan jenis alat tukar apakah rupiah, dolar Amerika, dolar Singapura, dst. Apakah timbangan yang disepakati dalam bentuk kilogram, pond, dst
  • Kejelasan tentang kualitas objek transaksi, apakah kualitas istimewa, baik sedang atau buruk. Syarat-syarat di atas ditetapkan dengan maksud menghilangkan jahalah fi al-’aqd atau alasan ketidaktahuan kondisi-kondisi barang pada saat transaksi. Sebab hal ini akan mengakibatkan terjadinya perselisihan di antara pelaku transaksi, yang akan merusak nilai transaksi
  • Kejelasan jumlah harga tukar. Penjelasan singkat di atas nampaknya telah dapat memberikan kejelasan kebolehan PBK. Kalaupun dalam pelaksanaannya masih ada pihak-pihak yang merasa dirugikan dengan peraturan perundang-undangan yang ada, maka dapatlah digunakan kaidah hukum atau legal maxim yang berbunyi: ma la yudrak kulluh la yutrak kulluh. Apa yang tidak dapat dilaksanakan semuanya, maka tidak perlu ditinggalkan keseluruhannya.

Dengan demikian, hukum dan pelaksanaan PBK sampai batas-batas tertentu boleh dinyatakan dapat diterima atau setidak-tidaknya sesuai dengan semangat dan jiwa norma hukum Islam, dengan menganalogikan kepada bay’ al-salam. (Tulisan di atas dihimpun dari berbagai sumber)

Pengertian Forex

APA ITU FOREX

(Foreign Exchange) atau yang lebih dikenal dengan Valuta Asing (Bursa Valas) merupakan suatu jenis perdagangan/transaksi yang memperdagangkan mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lainnya yang melibatkan pasar-pasar uang utama di dunia selama 24 jam secara berkesinambungan


Pergerakan pasar Forex berputar mulai dari pasar New Zealand & Australia yang berlangsung pukul 05.00-14.00 WIB, terus ke pasar Asia yaitu Jepang, Singapura & Hongkong yang berlangsung pukul 07.00-16.00 WIB, ke pasar Eropa yaitu Jerman & Inggris yang berlangsung pukul 13.00-22.00 WIB, sampai ke pasar Amerika yang berlangsung pukul 20.30-10.30 WIB. Dalam perkembangan sejarahnya, bank sentral milik negara-negara dengan cadangan mata uang asing yang terbesar sekalipun dapat dikalahkan oleh kekuatan pasar forex yang bebas.

Menurut survei BIS (Bank International for Settlement bank sentral dunia), yang dilakukan pada akhir tahun 2004, nilai transaksi pasar forex mencapai lebih dari USD$1,4 Trilyun per harinya.

Mengingat tingkat likuiditas dan percepatan pergerakan harga yang tinggi tersebut, FOREX juga telah menjadi alternatif yang paling populer karena ROI (Return On Investment atau kembalinya nilai investasi yang telah kita tanam) serta profit yang akan didapat bisa melebihi rata-rata perdagangan pada umumnya (biasanya rata-rata return berkisar lebih dari 5% - 10% per bulannya, bahkan bisa mencapai lebih dari 100% per bulannya untuk professional trader). Akibat pergerakan yang cepat tersebut, maka FOREX juga beresiko tinggi apabila anda tidak mempunyai pengetahuan yang cukup serta pengaturan manajemen keuangan dengan baik.

Lalu, apa mata uang yang diperdagangkan?

Semua mata uang dunia yang umum dan memiliki daya jual tinggi.

- GBP (Great Britain Poundsterling) mata uang negara Inggris

- EUR (Euro) mata uang negara-negara Eropa

- USD (United States Dollar) mata uang Negara Amerika Serikat

- CHF(Swiss Franc) mata uang negara Swiss

- JPY

Kemudian bagaimana proses transaksinya? dan apa itu Beli/Jual dalam bursa valuta asing ini?

Di bursa valas (forex) ini anda dapat membeli ataupun menjual mata uang yang diperdagangkan. Secara obyektif adalah untuk mendapatkan profit atau keuntungan dari posisi transaksi yang andalakukan.

Contoh :

Jika anda membeli (BUY/Offer) suatu mata uang. dan pergerakan harga mata uang tersebut menunjukkan grafik kenaikan yang signifikan, maka anda dapat mengambil keuntungan dari perbedaan harga tersebut dengan menutup posisi beli anda, begitu pula sebaliknya apabila anda melakukan menjual (SELL/Bid) dan kemudian pergerakan harga mata uang tersebut mengalami grafik penurunan, maka anda juga dapat mengambil keuntungan dengan menutup posisi jual andatersebut.

Apakah di FOREX itu "Two Ways Opportunities ?"

Ya ! Transaksi di FOREX dapat dilakukan dengan cara 2 arah dalam mengambil keuntungannya. BUY (offer) dahulu, lalu ditutup dengan take profit SELL (bid) ataupun sebaliknya melakukan SELL dahulu, lalu ditutup dengan take profit BUY.


Apa perbedaan Forex traditional & Forex modern (ValasOnline)?


Untuk pasar forex (valas) traditional leverage yang dipakai adalah 1:1, atau berarti untuk bertrading senilai $5000 anda memerlukan uang $5000 pula, atau berarti di pasar forex traditional memerlukan modal yang besar, dan umumnya perdagangan forex traditional dilakukan secara offline (biasanya di money changer atau di bank).
Sedangkan pasar forex modern dalam perdagangannya menggunakan leverage (daya ungkit / contract size) yg umumnya 100:1 , perdagangannya pun menggunakan media online. Jadi di forex modern anda hanya perlu mengeluarkan modal $50 saja untuk bisa bertrading di jumlah $5000

Berapakah modal yang dibutuhkan untuk bisa trading FOREX ?


Di kami (Marketiva) tidak ada keharusan untuk deposit uang sejumlah tertentu agar bisa memulai live trading (Modal BEBAS), Dan bila anda tidak mempunyai modal sama sekali atau masih ingin mencoba, maka perusahaan kami akan memberikan secara cuma-cuma extra modal sebesar US$5 untuk anda ketika anda membuka account di kami (GRATIS dan bukan simulasi), dan profit yang anda dapat juga akan masuk ke kantong (account) anda secara penuh, sedangkan kalau loss maka anda juga tidak beresiko apa-apa. Disamping hal tersebut, kami juga menerima Real Live Trading jenis Mini Forex dengan modal deposit awal yang dianjurkan sebesar US$500 ataupun Regular Forex dengan modal deposit awal sebesar US$5000 , dan seterusnya tergantung…anda!!!.

Catatan:
Disamping account Live Trading, kami juga menyediakan Virtual Trading (simulasi)

Tabel Modal dan Maximum Quantity Leverage (Contract Size) yang dianjurkan:


Modal Quantity Contract Size Nilai pergerakan pointnya (/pips)
$5 $100 $0.01 (eq: EUR/USD)
$100 $2000 $0.2 (eq: EUR/USD)
$500 (mini) $10000 $1 (eq: EUR/USD)
$5000 (regular) $100000 $10 (eq: EUR/USD)
dan seterusnya...

Keterangan:


Nilai Margin di kami = 1% dari quantity contract size
Quantity Contract Size di kami adalah fleksibel dan bisa anda input secara manual
(Contoh: Kita bisa menginput Quantity Contract Size=$1001 atau $2123 atau $10, dll)
Dalam arti lain yaitu kita bisa menyesuaikan dengan kondisi kekuatan modal kita.

Anda bisa menginput jumlah Lot di kolom quantity contract sizenya dengan cara mengkalikan Lot anda dengan Quantity Contract Size anda. Contoh: misalnya dengan modal sebesar $700 anda ingin bertrading sebanyak 3 lot di Quantity $10000, maka di kolom Quantitynya anda inputkan dengan 30000.

Apa itu Quantity Contract Size dan Margin?

- Quantity Contract Size Adalah nilai daya ungkit (leverage), yang dimana misalnya anda ingin bertrading di sebesar $10000, maka anda cukup mengeluarkan modal hanya sejumlah $500 saja (atau lebih kecil), tanpa anda harus mengeluarkan modal sebesar $10000 supaya bisa bertrading di jumlah $10000 tersebut (lihat tabel quantity leverage diatas). Hal ini merupakan suatu keuntungan dari perdagangan Forex modern, karena dengan modal lebih kecil anda bisa mendapatkan nilai transaksi yang lebih besar.

- Margin Adalah nilai jaminan sewaktu anda akan melakukan suatu transaksi, dan besarnya adalah 1% dari quantity contract size yang anda perdagangkan. Hal ini berarti bila anda ingin bertransaksi di sejumlah tertentu (quantity) maka anda harus menjaminkan sebesar 1%nya (contoh: anda bertrading di quantity $10000, maka account anda akan secara otomatis menjaminkan sebesar 1%nya, yaitu $100 dari modal anda yang $500 tersebut), karena untuk memastikan dan menjamin bahwa anda mempunyai dana yang cukup untuk bertransaksi di jumlah tersebut, dan bila ternyata tidak cukup dana maka transaksi anda akan otomatis ditolak. Tetapi setelah transaksi anda selesai maka Margin (jaminan) anda tersebut akan dikembalikan lagi ke anda seperti semula.

Kemudian bagaimana cara bertransaksinya dan dimana?


Di kami (Marketiva), segala transaksi FOREX anda dilakukan oleh anda sendiri secara online via internet (bisa di rumah, warnet, hotel, cafe, mobil,
via PDA, dll) dengan melalui software online trading kami yaitu Streamster , yang bisa anda download sewaktu anda membuka account (mendaftar) di kami. Dan di dalam software kami tersebut juga terdapat berbagai macam fasilitas seperti real time price quotes and chart, forum diskusi/chatting dengan trader lain, free trading signals, laporan hasil transaksi, berita-berita, layanan support 24 jam, dan lain-lain.